Rabu, 28 Juli 2010

So, Don't Judge a Book by It's Cover

Aku pecinta buku, ya!
minta hadiah pengennya buku, pernah ngambek gara-gara buku (gak sengaja) disobekin temen,sering ditegur ibu karena baca buku sambil makan (bukan makan sambil baca),gak tahu temen lagi bak bik buk berantem gara-gara lagi baca buku !(yang ini emang keterlaluan),sampai teteh bilang kalau pacarku itu buku, haha...

Dan ini petualanganku yang lain dengan buku.
Bosan dengan buku-buku chicklit yang sekarang banyak beredar, aku memutuskan untuk mulai mencari buku-buku "lama". Karena sebegitu seringnnya orang mengatakan jika karya-karya sastra lama sangat berkualitas, aku pun tergoda untuk membacanya.maka mulailah aku bergerilya. Mulai dari pinjem ke temen,nyari di toko buku, sampai searching ebook (dan ini yang paling membuahkan hasil). Dari beberapa karya yang pernah kubaca maka Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruklah yang paling berkesan bagiku.

Awalnya, novel ini begitu aneh bagiku. Penuh dengan deskripsi-deskripsi tempat yang sulit kugambarkan, sampai jalan ceritanya itu sendiri yang tidak aku mengerti. bertabur hal-hal mistis,novel ini sempat membuatku muak dan aku hujat. Sebab ceritanya penuh dengan hal-hal (maaf) hubungan laki-laki dan perempuan. aku pun sempat protes pada seorang mahasiswi sastra, kenapa cerita seperti ini dikatakan berkualitas dan mendapatkan banyak penghargaan, bahkan diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Aku tak habis pikir macam apa sebenarnya Ahmad Tohari itu.Sempet kecewa dan "ngambek" aku tak mau lagi meneruskan membaca novel itu. Tapi ternyata embel-embel "best quality" tetap membuatku bertahan untuk meneruskan 2 novel selanjutnya, Jentera Bianglala dan Lintang Kemukus Dini Hari.Hampir mencapai akhir trilogi novel ini aku masih belum menemukan pesan apa yang sebenarnya ingin disampaikan penulis. Benar-benar frustasi hampir saja ingin kubanting laptopku (karena aku baca novel ini lewat e-book). hfffffff....

Dan ternyata...Oh My God ! aku memang benar-benar awam sastra ! aku baru ngeh dengan pesan novel itu setelah membaca keseluruhan novelnya.Pesan yang begitu dalam , kira-kira seperti ini "wujud cinta dan kasih sayang itu bukan dengan membiarkan orang/hal yang kita cintai tetap berkubang dalam kebodohan,kemiskinan, ketidaktahuan tapi menjadikan cinta itu sebagai kekuatan penggerak untuk bisa mengubahnya menuju suatu keadaan yang terbaik"
So, don't judge a book by it's cover !
Total dalam berkarya, selesaikan ketika membaca, hehe
(Aku memang cinta buku, tapi ternyata aku awam sastra... )